Solidarity with Palestine: IWEC’s Public Statement

PADA TANGGAL 20 OKTOBER 2023, IWEC AKAN MELIBURKAN KANTOR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM AKSI PROTES GLOBAL SERENTAK UNTUK SOLIDARITAS DENGAN PALESTINA.

ON THE 20TH OF OCTOBER 2023, IWEC WILL TAKE THE DAY OFF TO PARTICIPATE IN A GLOBAL STRIKE FOR SOLIDARITY WITH PALESTINE.

Indonesian version

Kami tidak ingin puisi atau harapan hanya menjadi ungkapan optimisme yang kosong.

Sastra senantiasa menjadi media protes untuk mendukung keadilan, kemerdekaan, dan kemanusiaan. Kata-kata dan imajinasi adalah alat yang kuat untuk transformasi dan aksi kolektif. Tapi, jika kata-kata ini disimpan sehingga memilih untuk diam, kata-kata dapat dengan mudah menjadi senjata pembunuhan. Oleh karena itu, siapapun yang memiliki suara bertanggung jawab untuk berbicara melawan penindasan! Kami mendesak semua orang untuk mengangkat pena mereka!

Kami dari IWEC menolak untuk menggambarkan situasi Palestina sebagai 'konflik' antara 'dua pihak', sebuah istilah yang menyembunyikan ketidakseimbangan kekuatan dalam kemampuan dan sokongan militer, jumlah korban jiwa yang sangat tidak seimbang, penghancuran infrastruktur dan pelemahan sumber daya dasar orang-orang Palestina. (Lihat laporan lengkapnya di catatan akhir).

Kami mengecam okupasi militer, penjajahan, dan genosida Israel atas rakyat dan tanah Palestina!

Setiap hari, anak-anak Palestina berada di bawah pengawasan ketat militer, dibunuh dan dipenjara tanpa proses pengadilan karena mengekspresikan diri mereka. Wartawan, penyair, dan seniman Palestina dibunuh. Rekam arsip, teater, dan perpustakaan Palestina dirampok. Sekolah dan rumah sakit Palestina dibom. Tanah dan perairan Palestina terkontaminasi, dihancurkan, dan tidak aman bagi kesehatan manusia. Diaspora Palestina menjadi sasaran kejahatan kebencian, dibungkam, dan disensor.

Sebagai organisasi literasi yang berupaya memfasilitasi ruang kreatif yang aman dan inklusif bagi anak-anak, kami sangat terpukul oleh perampasan, pembunuhan, dan penindasan yang menimpa rakyat Palestina - yang lima puluh persennya merupakan anak-anak. Kami mengajar, memfasilitasi program, menulis, dan membuat karya seni untuk membekali komunitas kami dengan alat dekolonial, untuk mendukung perjuangan Palestina dalam mencapai kebebasan, martabat, dan kedaulatan. Sebagaimana Palestina telah berdiri bersama Indonesia selama perjuangan kemerdekaan, kami berdiri bersama Palestina.

Tidak ada yang bebas sampai semua orang bebas.

Kami mengajak semua orang untuk:

> Berpartisipasi dalam aksi protes global pada tanggal 20 Oktober 2023 dengan cara: mengambil cuti, bergabung dengan aksi turun ke jalan yang diorganisir oleh masyarakat setempat, mengedukasi komunitasmu tentang Palestina, mengorganisir untuk memberikan akses pendidikan tentang Palestina kepada masyarakat, dan menyumbang dana untuk membantu para korban di Palestina.

> Pelajari, baca dan bagikan sumber-sumber informasi tentang Palestina (kami secara perlahan-lahan menyusun sarana untuk aliran pengetahuan bercabang di sini: https://www.are.na/iwec-iwec/solidarity-with-colonised-peoples).

> Menggunakan bahasa dan istilah yang menggambarkan pengalaman Palestina, termasuk: Palestina, okupasi, perampasan, pemusnahan etnis, penjajahan kolonial, dan apartheid.

 

English version

We want no poetry or hope as an empty gesture of optimism.

Literature has always been a medium for protest in support of everyone’s justice, liberation and care. Words and images are powerful devices for transformation and collective action. However, if these words are refrained to opt for silence, words can just as easily become a weapon of complicity. Thus, those with language are responsible for speaking up against oppression! We call everyone to take arms with their pens!

We from IWEC refuse to describe Palestine’s situation as a ‘conflict’ between ‘two sides’, a language which conceals the gross power imbalance in military might and support, the frighteningly imbalanced death toll, the destruction of infrastructure and debilitation of basic resources which Palestinians are forced to endure merely for being. (See full report in our endnotes.)

We renounce Israel's military occupation, colonisation and genocide of Palestinian people and land!

Every day, Palestinian children are under heavy military surveillance, are killed and imprisoned without trial for expressing themselves. Palestinian journalists, poets, artists are murdered. Palestinian archives, theatres and libraries are raided. Palestinian schools and hospitals are bombed. Palestinian land and waters are contaminated, demolished, and unsafe for human life. Palestinian diaspora are being targeted, subjected to hate crimes, silenced, censored.

As a literary organisation working towards equitable facilitation of safe creative spaces for children, we are deeply infuriated by the violent dispossession, murders and debilitation of Palestinian people — fifty percent of whom are children. We teach, facilitate, write and make art to equip our community with decolonial tools, in support of Palestinian struggle for freedom, dignity, and self-determination. Just as Palestine has stood with Indonesia during our struggles for freedom, we stand with Palestine.

No one is free until everyone is free.

We call for everyone to:

> Participate in this global strike on the 20th of October 2023 by: taking the day off, joining a locally organised strike on the street, educating your community about Palestine, organising for public access to education on Palestine, and donating to aid Palestinian victims.

> Learn, read and share resources on Palestine (we are slowly compiling a channel to branching streams of knowledge here: https://www.are.na/iwec-iwec/solidarity-with-colonised-peoples).

> Use language and terms which make visible the Palestinian experience, including: Palestine, occupation, dispossession, ethnic cleansing, settler colonialism, and apartheid.


Endnotes

[1] Olufemi, Lola. 2021. Experiments in Imagining Otherwise. Hajar Press.

[2] Amnesty International. 2022. Israel’s apartheid against Palestinians: Cruel system of domination and crime against humanity. Available at: https://www.amnesty.org/en/documents/mde15/5141/2022/en/

[3] Human Rights Watch. 2023. West Bank: Spike in Israeli Killings of Palestinian Children. Available at: https://www.hrw.org/news/2023/08/28/west-bank-spike-israeli-killings-palestinian-children

[4] Al Jazeera. 2023. What we know so far about the deadly strike on a Gaza hospital. Available at: https://www.aljazeera.com/news/2023/10/18/what-do-we-know-about-the-strike-on-the-hospital-in-gaza

[5] Human Rights Watch. 2021. Time to Recognise Reality of Israeli Apartheid & Persecution. Available at: https://www.hrw.org/news/2021/10/04/time-recognize-reality-israeli-apartheid-persecution

[6] Al-Jazeera. 2023. Funeral Held in US for Six-Year-Old Boy Killed in Suspected Hate Crime. Available at: https://www.aljazeera.com/news/2023/10/16/funeral-held-in-us-for-six-year-old-boy-killed-in-suspected-hate-crime

Previous
Previous

Menurut Studi, Menulis Dapat Mengurangi Stres

Next
Next

Waiting (For)Ever